ngehitsnow.id – Kasus COVID-19 di India mengalami peningkatan signifikan, yang memicu kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya lonjakan serupa di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi situasi ini.
Peningkatan Kasus COVID-19 di India
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan sembilan kematian akibat COVID-19 dengan total kasus aktif mencapai 7.400.
Dalam 24 jam terakhir, tercatat 269 infeksi baru, dengan empat kematian berasal dari Maharashtra, tiga dari Kerala, dan sisanya dari Tamil Nadu dan Rajasthan.
Kemunculan Subvarian Baru
Lonjakan kasus di India disebabkan oleh kemunculan subvarian baru seperti LF.7, XFG, JN.1, dan NB.1.8.1, yang memiliki tingkat penularan lebih cepat meskipun gejala umumnya masih tergolong ringan.
Kerala saat ini menjadi daerah dengan kasus aktif terbanyak yang mencapai 2.109, sementara Karnataka melaporkan 132 kasus baru, menjadikannya daerah dengan lonjakan harian tertinggi.
Tindakan Preventif dan Respons di Indonesia
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa varian NB.1.8.1 belum terdeteksi di Indonesia, dan subvarian yang masih bersirkulasi adalah MB.1.1 dan KP.2.18.
Meskipun tidak ada laporan kematian di Indonesia hingga saat ini, Menteri Kesehatan Budi tetap mendorong masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan.