ngehitsnow.id – Operasi penyelamatan JDSP (27), pendaki asal Brasil yang terjatuh di tebing Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, terus dilakukan oleh tim gabungan. Mereka menghadapi medan yang terjal dan kontur vertikal yang sangat menantang.
Medan Berbahaya dan Tantangan yang Dihadapi Tim SAR
Sejak 21 Juni, tim SAR mulai beroperasi di lokasi kecelakaan yang merupakan jalur menuju puncak Gunung Rinjani. Medan yang terjal dan kontur vertikal menjadi tantangan besar, memaksa tim untuk melakukan strategi evakuasi yang cermat.
Dalam upaya awal, tim memasang tali sepanjang 300 meter, namun korban yang terus terjatuh ke kedalaman membuatnya tidak dapat dijangkau. Tantangan semakin berat ketika salah satu anggota harus bermalam di ketinggian 200 meter demi menjaga titik evakuasi.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid menegaskan, “Hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan upaya-upaya maksimal untuk penyelamatan korban.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen tinggi tim yang terlibat di lapangan.
Pemantauan dan Upaya Evakuasi Melalui Drone
Upaya penyelamatan dilanjutkan dengan penggunaan drone thermal untuk mengidentifikasi posisi korban pada Senin (23/6). Hasil pemantauan menunjukkan korban berada dalam keadaan tersangkut di dinding tebing pada kedalaman sekitar 500 meter.
Namun, dua anggota tim rescue tidak berhasil mendekati korban meski sudah mencoba turun sampai kedalaman 350 meter. Mereka menemukan bahwa jalur tebing dilapisi oleh dua overhang besar yang membuat pemasangan anchor tidak memungkinkan.
Kondisi cuaca yang buruk, termasuk kabut tebal dan hujan, menambah rintangan bagi tim SAR. Kombes Pol Kholid menyatakan, “Ini adalah misi kemanusiaan yang tidak mudah,” menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam situasi ekstrem seperti ini.
Komitmen dan Solidaritas dalam Operasi Penyelamatan
Komitmen tinggi ditunjukkan oleh semua elemen yang terlibat dalam usaha penyelamatan, baik dari aparat negara maupun relawan. Proses evakuasi ini juga mencerminkan solidaritas internasional terhadap korban.
Saat ini, meskipun kondisi korban belum dapat dipastikan, tim akan terus melanjutkan upaya penyelamatan selama faktor keselamatan memungkinkan. Polda NTB memberikan apresiasi kepada anggota tim SAR gabungan yang bertugas di lapangan dengan keberanian dan profesionalisme yang tinggi.
Dukungan dan doa dari masyarakat juga dianggap sangat berarti bagi keberhasilan operasi ini. “Koordinasi lintas instansi sangat vital dalam operasi ekstrem seperti ini,” tambah Kombes Pol Kholid.