ngehitsnow.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa menteri yang tidak dapat bekerja dengan cepat akan ditinggalkan. Hal ini diungkapkan saat peletakan batu pertama pembangunan proyek Ekosistem Baterai EV di Karawang.
Sikap tegas ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalankan program kerja yang diharapkan dapat terlaksana secara cepat dan bermanfaat.
Peletakan Batu Pertama Proyek Ekosistem Baterai EV
Proyek Ekosistem Baterai EV di Karawang merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri. Presiden Prabowo menyatakan bahwa proyek ini adalah simbol komitmen pemerintah dalam kemitraan strategis dengan investor asing, terutama dari Tiongkok.
Dalam sambutannya, Presiden mencatat bahwa proyek ini adalah langkah besar dan terobosan luar biasa dalam pengembangan energi terbarukan. “Ini adalah cita-cita global,” ujarnya, menegaskan pentingnya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Presiden menekankan bahwa hilirisasi industri tidak hanya baik untuk perekonomian tetapi juga untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan adanya investasi asing dalam proyek ini, diharapkan terdapat transfer teknologi yang dapat meningkatkan produksi dalam negeri.
Menjaga Ritme Kerja di Kabinet
Dalam menyampaikan pesan tentang pentingnya kecepatan kerja, Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja kabinet yang telah menunjukkan hasil positif. “Saya terima kasih, tim saya, kabinet saya, semuanya kerja dengan baik. Kerja dengan cepat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa jika para menteri tidak mampu mengikuti ritme kerja yang tinggi, mereka tidak akan lagi menjadi bagian dari timnya. “Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggal di pinggir jalan,” jelas Presiden.
Pernyataan ini menunjukkan determinasi Presiden untuk memastikan program-program pemerintah berjalan efektif dan efisien dalam merespons kebutuhan masyarakat.
Kerja Sama Internasional dan Filosofi Perdamaian
Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerja sama internasional di tengah situasi global yang dinamis. Ia mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi filosofi perdamaian sebagai landasan pembangunan.
“Indonesia akan terus memilih kerja sama dan kolaborasi,” terang Presiden, menunjukkan bahwa kerja sama dengan negara lain akan terus dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada penekanan pada kecepatan dan efisiensi, pemerintah tetap terbuka untuk kolaborasi yang saling menguntungkan dengan negara lain.
