ngehitsnow.id – Self healing sekarang jadi topik hangat di kalangan Gen Z. Metode ini dipandang sebagai cara untuk mengatasi stres dan mencari kedamaian diri.
Namun, ada yang menyebut self healing hanya sekadar tren yang ramai di media sosial belakangan ini.
Memahami Self Healing di Kalangan Gen Z
Self healing adalah proses introspeksi dan pemulihan emosional yang dilakukan tanpa bantuan profesional. Gen Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, dikenal adaptif dengan teknologi dan memanfaatkan media sosial untuk sharing pengalaman self healing.
Di Indonesia, self healing mencakup kegiatan seperti meditasi, journaling, dan berkebun yang dianggap bisa memberi ketenangan jiwa. Eksplorasi diri jadi fokus Gen Z mengatasi tekanan hidup dari lingkungan sosial dan akademis.
Banyak di antara mereka terinspirasi oleh konten di Instagram dan TikTok, yang menyajikan tips dan metode self healing. Influencer dan konten kreator memainkan peran besar dalam mempromosikan gaya hidup ini di kalangan Gen Z.
Fakta di Balik Fenomena Self Healing
Meski menjanjikan, self healing dapat menimbulkan efek negatif jika tidak dilakukan dengan kesadaran penuh. Ahli kesehatan mental mengatakan bahwa self healing yang tidak sehat bisa memperburuk kondisi mental.
Survei nasional menunjukkan banyak Gen Z merasa tertekan oleh kehidupan modern, dan mencari solusi lewat internet tanpa bantuan profesional. Tetapi, psikolog Janet Yulianti menegaskan pentingnya memahami batas antara self healing dan kebutuhan bantuan ahli.
“Memahami batas antara self healing dan kebutuhan akan bantuan profesional sangat penting untuk menjaga kesehatan mental,” kata Janet Yulianti.
Proyeksi Masa Depan Self Healing di Indonesia
Digitalisasi memperkirakan bahwa self healing akan terus berkembang di Indonesia. Munculnya aplikasi yang menawarkan meditasi dan konseling daring menunjukkan kebutuhan akan metode self healing yang terstruktur.
Pemerintah dan instansi kesehatan mengambil langkah untuk meningkatkan literasi kesehatan mental, termasuk literasi tentang self healing. Program edukasi di media dan sekolah menjadi fokus utama dalam memberi pemahaman yang benar.
Industri melihat peluang untuk mengembangkan produk dan layanan berbasis self healing yang lebih murah dan mudah diakses Gen Z. Self healing dengan pendekatan yang tepat dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat masa depan.