IDAI Anjurkan Penundaan Penjepitan Tali Pusat untuk Kurangi Risiko Anemia pada Bayi

IDAI Anjurkan Penundaan Penjepitan Tali Pusat untuk Kurangi Risiko Anemia pada Bayi

ngehitsnow.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan penundaan penjepitan tali pusat selama satu sampai tiga menit setelah bayi lahir. Langkah ini diambil untuk menurunkan risiko terjadinya Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada bayi baru lahir.

Prof. Dr. dr. Harapan Parlindungan Ringoringo, salah satu tokoh dari IDAI, menjelaskan bahwa penundaan ini memungkinkan aliran darah dari ibu ke bayi yang lebih optimal, yang sangat penting untuk kesehatan bayi.

Manfaat Penundaan Penjepitan Tali Pusat

Menurut Prof. Parlindungan, menunda pemotongan tali pusat membiarkan darah mengalir lebih lama dari plasenta ke bayi. Proses ini merupakan hal yang krusial karena darah tersebut mengandung zat besi yang diperlukan untuk mencegah anemia pada bayi.

Meskipun demikian, IDAI menekankan bahwa keputusan untuk menunda penjepitan harus mempertimbangkan situasi kelahiran. Dalam kasus komplikasi, tindakan pemotongan tali pusat mungkin harus dilakukan segera demi keselamatan bayi.

Prosedur Pascalahiran yang Direkomendasikan

Dalam proses melahirkan secara normal, dokter dapat meletakkan bayi di atas tubuh ibu selama beberapa saat sebelum memotong tali pusat. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi bayi memperoleh tambahan darah dari ibu.

Prof. Parlindungan menambahkan bahwa penundaan ini lebih mudah dilakukan dalam proses lahiran yang diprogram atau elektif, sehingga bayi mendapat lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

Dampak Anemia pada Kualitas Hidup Anak

Anemia pada bayi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang serius. Beberapa dampak potensialnya antara lain gangguan dalam perkembangan motorik, penurunan kemampuan kognitif, serta masalah pendengaran dan penglihatan.

Selanjutnya, Prof. Parlin menekankan pentingnya penanganan anemia yang tepat untuk menjamin kualitas sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan. Kekurangan zat besi tidak hanya berdampak pada perkembangan anak tetapi juga memengaruhi produktivitas mereka saat dewasa.

BACA JUGA:  Pesepak Bola Beralih Menjadi Konten Kreator: Fenomena di Era Digital

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *