ngehitsnow.id – Vitiligo merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan hilangnya pigmen, menyebabkan bercak putih muncul di kulit. Meskipun tidak menular dan tidak dapat disembuhkan, kondisi ini seringkali menjadi perhatian sosial bagi penderitanya.
Dr. Benny Nelson, Dokter Spesialis Dermatologi dari RS Pondok Indah, menjelaskan lebih jauh tentang kondisi ini, serta risiko yang menyertainya. Dalam penjelasannya, dia menekankan bahwa meski vitiligo melebar, ini tidak meningkatkan risiko kanker kulit.
Apa Itu Vitiligo?
Vitiligo adalah kondisi dermatologis yang menyebabkan bercak putih pada kulit akibat hilangnya melanin. Dr. Benny menjelaskan bahwa istilah ‘vitiligo’ berasal dari kata Latin, vitelius, yang berarti anak sapi, karena pola warna kulit yang ditunjukkan mirip dengan kulit anak sapi.
Biasanya, bercak putih yang dihasilkan vitiligo muncul tiba-tiba dengan batas yang tegas, umumnya terlihat di area wajah, kelamin, serta bagian tubuh lainnya. Meskipun bisa muncul di mana saja, area akral seperti tangan dan kaki adalah lokasi yang umum terjadi vitiligo.
Risiko dan Penyebab Vitiligo
Salah satu pertanyaan umum terkait vitiligo adalah apakah kondisi ini meningkatkan risiko kanker kulit. Menurut dr. Benny, ‘Meski cenderung melebar dan tidak dapat disembuhkan, penderitanya justru memiliki risiko 3 kali lebih rendah terkena kanker kulit.’
Dia menambahkan bahwa meskipun kulit penderita vitiligo tampak lebih rentan, penelitian menunjukkan bahwa hilangnya sel melanosit justru dapat mengurangi risiko melanoma dan jenis kanker kulit lainnya.
Pengobatan dan Perawatan Vitiligo
Walaupun vitiligo tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, terdapat beberapa cara untuk mengelola kondisi ini. Para pasien bisa mendapatkan pengobatan menggunakan kortikosteroid, terapi sinar, serta penggunaan kosmetik untuk menutupi bercak putih.
Dr. Benny menjelaskan, ‘Pasien dapat diberikan obat kortikosteroid oral, kortikosteroid dan inhibitor calcineurin oles, dan terapi sinar.’ Dia juga menyoroti adanya pilihan pengobatan alternatif seperti operasi cangkok kulit serta terapi depigmentasi untuk kasus yang lebih parah.