ngehitsnow.id – Menghadapi tantrum pada balita adalah tantangan emosional yang cukup serius bagi orang tua. Tantrum umum terjadi di usia 1-4 tahun, saat anak sedang belajar untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Dalam situasi ini, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak marah, agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anak mereka.
Memahami Penyebab Tantrum
Tantrum sering kali adalah bentuk komunikasi dari anak yang merasa frustrasi karena tidak bisa menyatakan perasaannya dengan kata-kata. Memahami penyebab tantrum adalah langkah awal yang penting untuk menanganinya.
Beberapa pemicu umum tantrum termasuk rasa lapar, kelelahan, atau kebutuhan akan perhatian dari orang tua. Dengan mengenali tanda-tanda ini, orang tua dapat lebih siap ketika situasi sulit itu muncul.
Lingkungan juga berperan penting. Situasi yang terlalu ramai, bising, atau tidak nyaman bisa membuat anak semakin sulit mengendalikan emosi mereka.
Teknik Menghadapi Tantrum Tanpa Marah
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menjaga ketenangan diri. Ketika anak mulai tantrum, penting untuk tidak merespons dengan kemarahan dan justru berusaha untuk tenang.
Duduklah di level mata anak dan tunjukkan empati. Misalnya, Anda bisa mengucapkan, ‘Saya tahu kamu merasa kesal’, ini dapat membantu anak merasa dipahami.
Selain itu, alihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang mereka sukai. Menawarkan mainan baru atau mengajak mereka bermain dapat efektif mengubah suasana hati mereka.
Mencegah Tantrum di Masa Mendatang
Pencegahan adalah kunci dalam mengurangi frekuensi tantrum. Usahakan untuk menjaga rutinitas harian anak agar tetap teratur, terutama di waktu makan dan tidur.
Memberikan pilihan kepada anak, seperti memilih baju atau makanan, dapat membantu mereka merasa memiliki kendali dan mengurangi rasa frustrasi.
Ajak anak untuk berkomunikasi lebih aktif. Mengajarkan mereka untuk menyatakan keinginan atau perasaan bisa membantu mencegah tantrum di kemudian hari.