ngehitsnow.id – Otoritas Rusia mengklaim telah menguasai seluruh wilayah Luhansk, menjadikannya provinsi pertama yang sepenuhnya dikuasai sejak invasi dimulai pada 2022. Ini disampaikan oleh Leonid Pasechnik, pemimpin wilayah Luhansk yang ditunjuk Rusia.
Klaim Penguasaan Luhansk oleh Rusia
Luhansk, yang dianeksasi Rusia pada September 2022, menjadi salah satu provinsi strategis dalam konflik yang berkepanjangan. Leonid Pasechnik mengatakan dalam wawancaranya, “Pasukan Rusia telah menguasai 100 persen Luhansk,” yang menandakan perkembangan signifikan dalam upaya Rusia untuk memperluas kekuasaannya di Ukraina.
Klaim ini menarik perhatian banyak pihak, terutama mengingat bahwa sebelumnya, kekuatan militer Rusia belum sepenuhnya menguasai wilayah ini. Seiring waktu, situasi konflik yang kompleks ini terus berkembang dengan berbagai faktor saling berinteraksi.
Situasi Perundingan Gencatan Senjata
Klaim penguasaan muncul di tengah perundingan gencatan senjata yang terhambat, termasuk upaya mediasi oleh Amerika Serikat. Ketegangan di lapangan tidak surut, dengan serangkaian serangan terus berlangsung, meningkatkan kekhawatiran di antara warga sipil.
Pemerintah Ukraina hingga saat ini belum memberikan jawaban resmi atas klaim Rusia, yang menunjukkan adanya tekanan besar terhadap situasi publik yang dihadapi mereka.
Gelombang Serangan Udara Rusia dan Dampaknya
Dalam beberapa hari terakhir, Rusia meluncurkan serangan udara yang masif, termasuk 107 drone kamikaze Shahed ke wilayah Ukraina pada Senin (30/6). Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengungkapkan bahwa serangan ini menyebabkan korban jiwa, termasuk seorang anak.
Institute for the Study of War, lembaga pemikir asal AS, menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk mendesak Ukraina segera menyerah. Mereka mencatat bahwa Rusia sedang meningkatkan produksi drone dan rudal balistik, menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang semakin besar dalam konflik ini.
