ngehitsnow.id – Kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz (CVN-68), baru saja terdeteksi saat menghentikan pengiriman sinyal di perairan sekitar Indonesia. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Tunggul, pengamatan ini dilakukan dari wilayah Laut Natuna Utara sampai Selat Malaka yang menjadi perhatian karena potensi tantangan keamanan di kawasan tersebut.
Tunggul menjelaskan bahwa keberadaan USS Nimitz terdeteksi melalui sistem pemisahan lalu lintas laut yang digunakan oleh TNI AL. Kapal ini diketahui mematikan transpondernya dan tidak mengirimkan sinyal lokasi kepada pihak berwenang.
Pendeteksian USS Nimitz
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Tunggul, mengonfirmasi bahwa pihaknya mendeteksi keberadaan USS Nimitz melalui pengamatan di perairan Laut Natuna Utara hingga Selat Malaka. Pendeteksian ini dilakukan dengan mengandalkan data dari Marine Vessel Traffic, yang memperlihatkan kapal tersebut berhenti mengirimkan sinyal lokasi.
Tunggul menambahkan bahwa pengukuran dilakukan untuk mengidentifikasi dan memantau aktivitas kapal yang berada di dekat wilayah perairan Indonesia. Tindakan ini merupakan langkah antisipatif mengingat kondisi keamanan regional yang tidak menentu.
Hak Lintas Damai
Tunggul juga menyebutkan, TNI AL memberlakukan hak lintas damai kepada USS Nimitz, memberikan izin melintas asalkan tidak mengancam keamanan negara pantai. Menurutnya, pelayaran kapal induk Amerika Serikat ini harus mematuhi ketentuan yang berlaku, agar tercipta suasana yang aman dan damai di perairan Indonesia.
Pemberian hak lintas damai ini menunjukkan komitmen TNI AL untuk menjaga keamanan maritim sambil tetap berwewenang dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia.
Implikasi dan Respon AS
Sinyal terakhir dari USS Nimitz diterima pada 17 Juni 2025, menandakan kapal ini beroperasi di antara Malaysia dan Indonesia. Arah pelayaran yang ditunjukkan kapal dapat mengindikasikan potensi perpindahan menuju Teluk Persia, sebuah kawasan yang saat ini sedang memanas.
Dari sisi Amerika Serikat, seorang pejabat pertahanan menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, telah mengeluarkan perintah untuk memindahkan kelompok penyerang yang berada di kapal induk menuju wilayah Komando Pusat AS. Ini mengindikasikan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah antara Israel dan Iran yang dapat berimplikasi pada stabilitas regional.
